ANGGARAN LAPAS KLAS IIA SUMBAWA





Penyerapan Anggaran Sampai Dengan Bulan Desember 2013 : 96,95 %
______________________________________________

Kamis, 09 Mei 2013

JAGA INTEGRITAS DAN TETAP SEMANGAT

Ketua KPK: Banyak Lapas Yang Izinkan Koruptor Keluar Masuk Tahanan

Kamis, 9 Mei 2013 15:19 WIB
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad enggan menyebutkan lembaga pemasyarakatan (Lapas) yang bisa memfasilitasi tahanan koruptor keluar masuk tempat tahanan. Menurutnya, ada banyak banyak lapas yang dapat memfasilitasi koruptor keluar masuk tahanan.
"Banyaklah, kalian bisa jalan-jalan ke lapas dan tongkrongin lapas untuk mengetahui," kata Abraham usai acara 'Seminar Peranan Penegak Hukum dan Institusi Terkait Dalam Perlindungan dan Pengembalian Aset-aset Negara yang Dikuasai Pihak Lain Secara Melawan Hukum' di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (9/5/2013).
Abaraham menuturkan, pada saat waktu sehabis magrib, banyak mobil-mobil yang keluar dari lapas yang berisi tahanan koruptor tersebut. Untuk dapat membuktikannya, Abraham meminta agar membuktikannya sendiri.
"Datangin saja semua (lapas) pasti ketemu," katanya.
Seblumnya diberitakan, Abraham mengkritik sitem pengamanan di Lembaga Pemasyrakatan (LP) yang tidak memberikan efek jera terhadap para koruptor. Ada tahanan koruptor yang bebas keluar masuk LP.
Menurutnya, atas dasar tersebut menjadi alasan lembaga pemberantasan korupsi itu membuat sel khusus bagi tahanan koruptor di Rutan Guntur dan basement gedung KPK.
"Rutan masih ada praktik korupsi. Aparat di dalam (rutan) bisa dibayar. Maka KPK buat rutan di basement dan Guntur," kata Abraham.

Abraham: Lembaga Pemasyarakatan Tak Bikin Koruptor Jera

Kamis, 9 Mei 2013 13:09 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad mengkritik sistem pengamanan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) yang tidak memberikan efek jera terhadap para koruptor. Bahkan, hingga kini ada kabar bahwa ada tahanan koruptor yang bebas keluar masuk LP.
Abraham menuturkan, hal itu menjadi alasan lembaga pemberantasan korupsi itu membuat sel khusus bagi tahanan koruptor di Rutan Guntur dan basement gedung KPK.
"Rutan masih ada praktik korupsi. Aparat di dalam (rutan) bisa dibayar. Maka KPK buat rutan di basement dan Guntur," kata Abraham dalam 'Seminar Peranan Penegak Hukum dan Institusi Terkait Dalam Perlindungan dan Pengembalian Aset-aset Negara yang Dikuasai Pihak Lain Secara Melawan Hukum' di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (9/5/2013).
Abraham mengatakan, dia sering mendengar ada aparat dan petugas LP yang bisa dibeli sehingga memudahkan seorang koruptor melenggang keluar masuk sel tahanan.
"Tahanan pulang, keluar sel malam-malam (setelah apel sore). Setelah shubuh mereka ada lagi, sampai sore. Sama seperti mereka pergi ke kantor. Tidak ada jera di koruptor, ini praktik koruptor kelas wahid," ujarnya.
Untuk itu, KPK kini mulai menerapkan ketetapan UU Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan perbuatan memiskinkan koruptor sehingga dapat menambah efek jera nantinya.
"Pasal pencucian uang, buat mereka tidak punya lagi kekuatan finansial karena jika masih punya, maka dia bisa beli aparat penegak hukum," pungkasnya.

Tidak ada komentar: