Jumat, 10 Mei 2013 13:21 WIB
Politisi asal Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Ketua Komisi III DPR Gede Pasek Suardika menilai pernyataan Abraham Samad sesuai dengan fakta yang berkembang.
"Ya dulu kan saya pernah bilang Nazarudin tokoh koruptor paling sakti di Indonesia. Dia bisa tidur di RS Abdi Waluyo dalam jangka waktu lama dan lainnya. Bahkan bisa bersama istrinya Neneng," kata Pasek ketika dihubungi, Jumat (10/5/2013).
Namun, Pasek mengingatkan agar tudingan Samad sebaiknya diikuti dengan penangkapan sehingga ditemukan fakta hukumnya. "Kan itu bisa menjadi pidana penyalahgunaan wewenang karena praktek seperti itu pasti diikuti atau diawali dengan adanya gratifikasi," tuturnya.
Jika hanya tuduhan-tuduhan itu, kata Pasek, maka akan terjadi hubungan disharmonisasi antara KPK dengan Kemenkumham.
"Karena terkesan Kemenkumham yang membawahi lapas menjadi bagian jaringan koruptor," imbuhnya.
Tapi, lanjut Politisi Demokrat itu, kalau ada tindakan nyata akan lebih baik. Ia pun mendesak agar KPK membentuk satgas khusus untuk menangkap para koruptor yang berkolusi dengan oknum lapas.
Ketika ditanyakan apakah diperlukan
Rutan khusus bagi para koruptor, Pasek mengatakan hal itu malah dikhawatirkan akan menjadi keistimewaan khusus pagi pelaku korupsi. "Satukan saja dengan rampok, maling, pemerkosa," tuturnya.

"Ya dulu kan saya pernah bilang Nazarudin tokoh koruptor paling sakti di Indonesia. Dia bisa tidur di RS Abdi Waluyo dalam jangka waktu lama dan lainnya. Bahkan bisa bersama istrinya Neneng," kata Pasek ketika dihubungi, Jumat (10/5/2013).
Namun, Pasek mengingatkan agar tudingan Samad sebaiknya diikuti dengan penangkapan sehingga ditemukan fakta hukumnya. "Kan itu bisa menjadi pidana penyalahgunaan wewenang karena praktek seperti itu pasti diikuti atau diawali dengan adanya gratifikasi," tuturnya.
Jika hanya tuduhan-tuduhan itu, kata Pasek, maka akan terjadi hubungan disharmonisasi antara KPK dengan Kemenkumham.
"Karena terkesan Kemenkumham yang membawahi lapas menjadi bagian jaringan koruptor," imbuhnya.
Tapi, lanjut Politisi Demokrat itu, kalau ada tindakan nyata akan lebih baik. Ia pun mendesak agar KPK membentuk satgas khusus untuk menangkap para koruptor yang berkolusi dengan oknum lapas.
Ketika ditanyakan apakah diperlukan
Rutan khusus bagi para koruptor, Pasek mengatakan hal itu malah dikhawatirkan akan menjadi keistimewaan khusus pagi pelaku korupsi. "Satukan saja dengan rampok, maling, pemerkosa," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar