ANGGARAN LAPAS KLAS IIA SUMBAWA





Penyerapan Anggaran Sampai Dengan Bulan Desember 2013 : 96,95 %
______________________________________________

Rabu, 24 Oktober 2012

Menuju SOP yang Tertib, Tertata, dan Terlaksana


Surabaya-- Wakil Menteri Hukum dan HAM RI, Denny Indrayana membuka Semiloka Sosialisasi Standar pelaksanaan tugas Pemasyarakatan di Hotel Meritus Surabaya, Senin (22/10). Hadir dalam pembukaan ini adalah Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM RI Jawa Timur, Kepala Divisi Pemasyarakatan wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara serta pejabat dan pegawai di lingkungan Kanwil Jawa Timur.
Wakil Menteri Hukum dan HAM RI, Denny Indrayana dalam sambutan pembukaan mengatakan bahwa SOP adalah satu titik pijak bagaimana kita melaksanakan tugas agar lebih tertib, tertata, rapi dan lebih terlaksana. Sehingga ketika kita bekerja ada arahan yang jelas dan sesuai aturan yang ada. SOP pemayarakatan sudah ada dan kemudian timbul pertanyaan "Kenapa perlu dilaksanakan lagi?". Ini karena manusia tempat salah dan khilaf sehingga terbuka untuk disempurnakan. SOP yang ada sudah bagus tetapi sesuai dengan keadaan jaman yang terus berkembang, SOP perlu dilakukan penyempurnaan.
Semiloka ini dilaksanakan per wilayah dan sampai dengan saat ini sudah dilaksanakan di Medan untuk wilayah Sumatera, di Banjarmasin untuk wilayah Kalimantan, di Surabaya untuk wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, serta direncanakan di Makassar, Manokwari dan ditutup di Jakarta. Proses penyempurnaan SOP ini melibatkan daerah, bottom up, supaya semua stake holder merasa memiliki SOP yang disusun, ketika SOP sudah diyakini milik bersama maka lebih mudah mengimplementasikannya di lapangan.

Dalam kata pembukaannya sebagai ketua panitia daerah, Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM RI Y. Ambeg Paramatha mengingatkan pentingnya standarisasi operasional dalam pelaksanaan tugas dan jabatan di lingkungan pemasyarakatan. Sosialisasi ini bukan hanya menyusun dan merumuskan kebijakan yang bersifat normatif, tetapi juga kebijakan yang dihasilkan ini adalah kebijakan yang implementatif dalam arti harus berdasarkan masukan dan saran dari berbagai pihak termasuk yang langsung akan merasakan dampak dari kebijakan yang akan dirumuskan ini, karena harus diakui bahwa penyusunan kebijakan ini sangat panjang dan membutuhkan tenaga dalam menyusunnya. Sehingga alangkah baiknya kebijakan ini benar-benar tepat pada sasaran. 
Semiloka ini secara resmi dibuka Denny Indrayana dengan pemukuluan palu. Semiloka ini dihadiri 120 Kepala Lapas/Rutan/Bapas dan Cabang Rutan seluruh Jawa, Bali dan Nusa Tenggara dan akan berlangsung dari 22–24 Oktober 2012. (Sumber : www.kemenkumham.go.id)

Tidak ada komentar: